Selasa, 11 November 2008

Anak Desa


Desa ini terhimpit arus kemodenan yang tidak dapat dielakkan lagi demi menjamin kestabilan hidup masyarakat setempat... Masa begitu pantas berlari meninggalkan seribu satu kenangan dan pelbagai kisah hidup masyarakat setempat, suka, duka,ngeri, riang, gembira terus diredah bersama walaupun ironinya kini tidak lagi serancak irama yang dicanangkan... tidak lagi selincah irama zapin diatas pentas.. iramanya merdu dilunak telingga tetapi tidak seindah gambaran tariannya... pincang dan tembang apabila direntakkan penari - penarinya...
Keindahan desa masih bersinar harapan... sepanas mentari pagi yang tidak memerikkan sepertimana panasnya ditengahari.... Embun pagi masih lagi sedingin kabus menerjah liang - liang waktu agar kedinginan ini tidak terus membekukan... Fantasi ataupun khayalan itulah harapan anak desa ini yang menginginkan semangat kedesaan ini terus berkekalan hingga kenafas terakhir... Kembalikan sinar wajah desa ini sebenar.. Pulangkan semula ketenangan yang telah direntap dari generasi hari ini... kembalikan dan pulangkan semangat itu.. agar anak - anak desa merasai nikmat hidup berdesa.... Penafian bukanlah jalan pilihan terbaik selain mengorak langkah membetul tautan tempang - tempang yang terlangkah....
Jika detik ini tiada daya usaha direncanakan.. pastinya akan hilangnya kegemilangan desa ini dikubur nesan tidak bertanda oleh waktu... Apakah kita akan hanya berpeluk tubuh melihat detik - detik terakhir dihujung nyawa desa ini... Mampukah kita memberi jawapan pada generasi hadapan jika dihakimi suatu hari nanti.... Terjawabkah oleh kita dengan persoalan yang akan dikemukankan oelh generasi hadapan.. bersediakah kita meratapi ianya sebagai tanda sejarah yang hilang tidak terbuku....
Hatta desiran ini.. anak desa merasakan... warna - warna pelangi petang tetap ada... namun ianya harus dicatur sebaik mungkin.... " Bila Biduk Berlalu Kiambang Pasti Bertaut Kembali" itulah pegangan anak desa selama ini... sejauhmana pun insan... ianya pasti kembali kepada titik asalnya... lantas tatkala ini generasi hari ini harus mencari dimana hilangnya titik pertemuan itu yang kian dihambat arus kemodenan dan ideologi.. Renungilah kembali, tatapilah semula... hakisan - hakisan yang terjadi.... pasti ada punca yang meretakkan simpulan kasih yang telah terjalin selama ini.... Usahlah dibiarkan keretakkan ini berterusan digoncang emosi.. seaakan tetpi.. biarlah kudrat yang masih bersisa digunakan untuk menilai semula... meniti relung kasih, berperang dengan waktu agar emas permata bernilai ditemui semula.... Biarlah kegemilangan semalam menjadi pengukur hari ini, biarlah ungkapan semalam sebagai tanda lipatan sejarah...
Lantaran itu, hapuskanlah.. anasir - anasir yang mengugat keharmonian desa... leraikanlah segala kekusutan yang membelenggu desa ini... lepaskanlah tali - tali yang terikat... melainkan.. dengan kesepakatan membina sinar baru untuk mastima... Saat itu pastinya senyuman akan terukir mesra dibatas bibir, Biarlah airmata gembira mengalir membasahi wajah asalkan segalanya yang tercipta didesa ini telah dikembalikan pada asal usulnya... pasti indah dan bahagia saat itu... Renung - renungkan dan fikir - fikiranlah... renungkanlah disebalik sindiran.....
Share:

Social

Admin

Foto saya
Gemilang Malaysia Berpanjikan Islam

Cari Blog Ini

Blog Archive

Categories

Recent in Sports

Home Ads

Facebook

Ads

Random Posts

Recent

Arkib Blog

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support